Di bawah adalah antara beberapa ayat al-Quran yang menyebut emas dan perak, namun tidak ada ayat menyebut ringgit, dollar dan mata wang yang lain. Mari kita sama-sama berfikir sejenak dan mengambil peringatan dan penghayatan dari ayat-ayat yang diturunkan untuk kita mengenai harta dunia dan perbandingan nikmat syurga dalam usaha untuk mencapai keredhaan Ilahi.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Ali 'Imran: 91)
Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?" (Az Zukhruf: 53)
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At Taubah: 34-35)
~Emas yang sangat banyak tidak mampu menyelamatkan orang yang tidak beriman dan kafir dari siksa Allah yang pedih~
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali 'Imran: 14)
~Emas dan perak secara fitrahnya antara harta yang disukai oleh manusia~
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. (Al Hajj: 23)
(Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera. (Faathir: 33)
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (Az Zukhruf: 71)
Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, (Al Waqi'ah: 15)
Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. (Al Insaan: 15-16)
Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. (Al Insaan: 21)
~Ganjaran serta gambaran kesenangan di dalam syurga disamakan dengan emas dan perak kerana emas dan perak sangat cantik dan bernilai bagi manusia~
Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Az Zukhruf: 43)
~Kita juga diingatkan bahawa emas adalah kesenangan dunia namun ketakwaan adalah lebih baik~
Jelaslah bahawa al-Quran sendiri tidak menyebut mengenai ringgit, dollar atau pun mata wang lain yang terdapat di dunia ini. Kekayaan yang nyata adalah merupakan barangan yang nyata, bukan mata wang yang boleh dicetak dan dimanipulasikan nilainya sesuka hati manusia. Marilah kita sama-sama kembali menyimpan dan menggunakan emas dan perak sebagai lambang harta dan duit yang telah diiktiraf dalam al-Quran. Ini kerana emas dan perak mempunyai nilai yang stabil, sama nilai di setiap negara dan tidak boleh dimanipulasi. Diiktiraf sebagai medium transaksi perniagaan dan bayaran zakat dalam sistem Islam.
Wallahualam...
No comments:
Post a Comment